Selasa, 14 April 2015

Auguste Comte

TUGAS MATA KULIAH 
TEORI SOSIAL KLASIK 
PROGRAM PASCASARJANA ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS DARMA AGUNG - MEDAN
oleh : Pondang Manurung
2015




BIOGRAFIS  AUGUSTE COMTE

Auguste Comte (Nama panjang) : Isidore Marie Auguste François Xavier Comte.
Lahir di Montpellier, Perancis, 17 Januari 1798 – meninggal di Paris, Perancis, 5 September 1857 (umur 59 tahun). Orangtuanya seorang sederhana dan bekerja di kantor pajak. Istrinya bernama :
Caroline Cassin. Fisik Auguste Comte pendek (5 kaki lebih 2 inci), mata agak juling dan sangat gelisah dalam pergaulan di tengah lingkungan wanita. Dalam catatan catatan Heilbron (1995) dirinya terasing dari pergaulan masyarakat. Fakta ini membantu menjelaskan mengapa Comte memperistrikan Caroline Cassin seorang mantan pelacur yang miskin ( 1825-1841). Keadaan dirinya ini sangat bertolak belakang dengan keyakinannya yang begitu besar terhadap kapasitas intelektual dan keyakinannya seolah-olah dirinya mencerminkan kepercayaan diri yang kuat, (Heilbron -1995, catat George Ritzer, terjemahan 2014).

Auguste Comte adalah seorang filsuf Perancis yang dikenal karena memperkenalkan bidang ilmu sosiologi serta aliran positivisme. Melalui prinsip positivisme, Auguste Comte membangun dasar yang digunakan oleh akademisi saat ini yaitu pengaplikasian metode ilmiah dalam ilmu sosial sebagai sarana dalam memperoleh kebenaran.

Auguste Comte, termasuk orang pintar dan cepat masuk perguruan tinggi tetapi dirinya tidak pernah mendapat ijasah. Auguste Comte,  melanjutkan pendidikan di École Polytechnique di Paris. Di kelas École Polytechnique, comte dengan kawan-kawannya dikeluarkan karena gagasan politik dan pemberontakan yang mereka lakukan. Pemecatan tersbut berpengaruh buruk bagi dirinya.
Tahun 1817,  Auguste Comte, bergabung dengan Saint Simon kemudian menjadi anak angkat Saint Simon dan bekerja sebagao sekretaris. Mereka bekerjasama dalam melakukan suatu kegiatan dalam beberapa tahun, karena Auguste Comte, merasakan bahwa Saint Simon, banyak membantu mengembangkan kariernya, sehingga Auguste Comte, merasa berhutang budi kepada Saint Simon. Durkheim(1982) catat George Ritzer, (terjemahan 2014) mencatat pernyataan Auguste Comte, mengatakan …. Aku secara intelektual sangat berhutang budi kepada Saint Siomon…. Ia memberi dorongan sangat besr kepadakku dalam studi filsafat yang memungkinkan diriku menciptakan pemikiran filsafatku sendiri dan yang akan aku ikuti tanpa ragu dalam hidupku. Karya Auguste Comte, pada awal mula dalam bimbingan dan asuhan Saint Simon kelihatan sangat bagus dan meyakinkan ( sebab Auguste Comte di kalangan intelektual Prancis adalah termasuk kelompok marginal ), dibawah asuhan Saint Simon dia memiliki kecemerlangan intelektual dan ketekunan membuat dirinya sebagai tokoh terkenal di kalangan intelektual Prancis.
Tahun 1824, Auguste Comte dengan Saint Simon terjadi selisih paham, hingga keduanya pecah dalam kerjasama. Sebagai pemicu perpecahan adalah : Saint Simon tidak mengikut sertakan nama Auguste Comte dari salah satu karya ilmiah mereka. Kemudian Auguste Comte menyurati teman-temannya sambil menuduh Saint Siomon, ayah angkatnya, bersifat katastropik, dan berkata aku tidak berhutang apapun pada tokoh terkemuka itu, dalam penjelasan Pickering (1993) yang dicatat George Ritzer, (terjemahan.2014).

Keunggulan Auguste Comte :
1.      Gigih dalam menekuni bidang ilmu sosial
2.      Daya ingat sangat luar biasa.
3.      Mampu menjelaskan kembali kata-kata apa yang dibacanya dalam satu halaman buku dalam sekali baca.
4.      Kemampuan berkonsentrasi yang cukup kuat, sehingga mampu mengungkapkan apa yang dituliskannya dalam keseluruhan isi bukunya.

Kelemahan Auguste Comte :
Dirinya memiliki penyakit gejala Paranoid yang berat. Dalam buku Doyle Paul Johnson (teori Sosiologi Klasik : 1988) menuliskan kadang kegilaannya diarahkan kepada teman-teman dan lawannya secara kasar. Saat menyampaikan privat kuliah Auguste Comte pernah menderita gangguan mentel yang berat dan dimasukkan ke rumah sakit dan pulang tanpa sembuh, dengan penyakit keranjingan ( mania ). Dan bahkan hampir bunuh diri dengan membuang dirinya ke sungai Seine.

Kondisi ekonominya pas-pasan dan hampir terus-menerus hidupnya miskin. Dirinya tidak pernah mampu mendapatkan posisi professional sebagai tenaga pengajar tetap. Banyak kariernya berupa memberi les privat., menyajikan ide-ide teoritis dalam suatu kursus  privat dan sesekali menjadi penguji diakademi kecil. Keunagannya dari pemberian privat dan honor.

Karya Auguste Comte :
1.    Auguste Comte, selama di École Polytechnique tidak pernah mendapat jabatan resmi (1832), dan tahun 1837 hanya diberi pekerjaan tambahan hak untuk menguji dan jabatan inilah untuk pertama kali yang memberinya penghasilan lebih baik.
2.    Selama dirinya berada di École Polytechnique Auguste Comte membuahkan karangannya ada 6 judul. Dengan judul karangan popular adalah Cours de Philosophie Positive tahun 1830. Dalam bukunya Auguste Comte menguraikan pemikirannya tentang filsafatnya bahwa sosiologi adalah Ultimate Science. Pada tulisanhya inilah Auguste Comte, menyerang École Polytechnique hingga jabatannya sebagai asisten dosen tidak diperpanjang (1844).
3.  Tahun 1851 ia menyelesaikan karyanya dengan 4 judul dengan buku yangv terkenal adalah berjudul Systeme de Politique Positive yang mengandung pemikiran bahwa lebih praktis dan menawarkan rencana besar untuk mereorganisasi masyarakat.
4.   Sebelum meninggal 5 September 1857, dengan judul buku : Systeme de Politique Positive, menyatakan hayalannya dengan menganggap dirinya sbagai seorang pendeta agama baru kemanusiaan. Sebab ia menyakini bahwa dunia akan dipimpin oleh seorang pendeta sosiolog ( comte adalah seorang pemeluk agama katolik ). Gagasan ini memang luar biasa mendapat sambutan sejumlah besar pengikutnya di Prancis dan bahkan di beberapa Negara. Hingga sekarang gagasan dan ide Isidore Marie Auguste François Xavier Comte ( Auguste Comte ) tetap dirasakan kehangatannya buah pikirannya.

Daftar Pustaka :
1.  Doyle Paul Johnson (alih bahasa : Robert M.Z. Lawang). 1988. Teori Sosiologi Klasik dan Modern. Jakarta : Gramedia.
2.   Geoge Ritzer (alih bahasa : Triwibowo).2014. Teori Sosiologi Modern. edisi ketujuh. Jakarta : kencana Prenadamedia Group.
3.     Soerjono Soekanto. 2012. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta : Rajawali Press.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar